Minggu, 25 September 2011

Gambar Vector dan Bitmap

Jika kita men scan gambar atau mengambil gambar dengan kamera, maka kita akan men save nya ke dalam file yang ber extensi atau berformat JPG, BMP, GIF, TIFF, PICT, JPEG. Itulah yang disebut dengan gambar bitmap atau BITMAP IMAGE. Sedangkan gambar yang dibuat dengan aplikasi grafis seperti Corel Draw, Adobe Ilustrator, atau Freehand, bisa disimpan sebagai vector. File yang berupa vector biasa disimpan dalam format atau berextensi WMF, SWF, CDR, EPS, atau AI.

Kita bisa melakukan konversi dari kedua jenis file tersebut. Dari Vector ke Bitmap, demikian juga sebaliknya. Bahkan kita juga bisa menggunakan kedua jenis file itu diaplikasikan bersama dalam satu file.

1. Gambar bitmap. yaitu kumpulan bit yang membentuk sebuah gambar. Terdiri dari satuan-satuan titik atau pixels yang memliki warna masing-masing yang disebut dengan bits, yaitu unit terkecil dalam system informasi dalam computer.

Macam-macam Gambar Bitmap
a. Line-art, yaitu gambar yang terdiri dari dua warna, biasanya hitam dan putih. Hitam untuk menunjukkan garis atau batas luar yang membentuk gambar, dan putih sebagai latar belakang. Biasa digunakan untuk computer yang mempuyai kemampuan olah gambar rendah namun juga bisa digunakan oleh computer dengan resolusi tinggi.
b. Grayscale Images, yaitu gambar yang terdiri dari warna abu-abu berskala kerapatan tertentu dan menghasilkan gambar berefek hitam putih.
c. Multitones, yaitu gambar yang terdiri dari banyak tone warna. Warna-warna yang dipakai adalah pantone color.
d. Full Colour Images, yaitu gambar yang berisi kumpulan semua warna yang bisa ditangkap mata dan bersifat realistis. Biasanya memakai panduan warna CMYK atau RGB.

2. Gambar Vector adalah rangkaian instruksi matematis yang dijabarkan dalam bentuk, garis, dan bagian-bagain lain yang saling berhubungan sehingga membentuk sebuah gambar. Ukuran gambar vektor bisa dirubah tanpa mengurangi kualitasnya. Sangat cocok untuk membuat Logo, Peta atau Denah, atau obyek-obyek lain yang nantinya akan diaplikasikan ke berbagai macam media cetak yang memerlukan perubahan skala. Namun perlu diperhatikan, vector yang berupa garis-garis tipis bisa menjadi tidak kelihatan karena terlalu tinggi perubahan skalanya.




Read more...

Jumat, 23 September 2011

Lanjutan Pentingnya Blog dan Marketing

Jum'at. Meneruskan postingan hari sebelumnya, yaitu tentang simpulan dari obrolan teman-teman Shvoong. Namun kali ini, saya akan ceritakan hasil pertemuan kami dengan salah satu pemenang British Council Arthur Guinness Fund Entrepreneur Concept Competition. Kompetisi konsep enterpreneur yang diselenggarakan oleh British Council dan didanai oleh Arthur Guinness Fund. Pemenang dari kota Yogyakarta itu ingin mengembangkan ekonomi wilayah berbasis lingkungan. Kami dan anggota koperasi klenthing diajak bekerja bersama dalam menyelesaikan cita-cita yang tertuang dalam konsep yang menang dalam kompetisi tersebut. Beberapa kampung di kota Yogyakarta yang memiliki kemampuan pengolahan sampah plastik. Kampung-kampung itu mampu mengurangi jumlah sampah plastik yang disetor ke TPA Piyungan, Bantul. Pengelolaan sampah plastik itu juga ditambah dengan pengelolaan sampah lainnya. Dari sampah organik yang dijadikan kompos sampai sampah kertas yang bisa dijual dengan harga cukup menawan. Kendala yang dihadapi adalah manajemen dan sistem distribusi pekerjaan serta pemasaran. Barang yang sudah dihasilkan dari pengolahan sampah plastik masih belum dikenal oleh sebagian besar komponen masyarakat. Nah, pembicaraan malam itu difokuskan bagaimana strategi manajemen dan organisasi kelompok yang tersebar di berbagai sudut kota Yogyakarta. Apa yang harus dilakukan, siapa yang akan melakukan apa, dan bagaimana cara melakukannya. Pertama-tama, kami harus Eh, sebentar, ya.... nanti tak lanjutkan... Read more...

Pentingnya Blog dan Marketing

Blog dan marketing. Mengapa harus dihubungkan antara blog dan marketing? Inti dari marketing adalah adanya penjualan, sedangkan blog menjadikan proses penjualan menjadi lebih mudah. Blog mampu mewadahi pola marketing statis yang biasa dipraktikkan pada toko atau kios. Blog juga mampu menjadi sarana propaganda layaknya pola penjualan dinamis yang mendatangi konsumen secara langsung maupun tidak langsung. Blog bisa menjadi sarana bagi kedua mode penjualan. Itulah sebabnya saya beri judul tulisan ini Pentingnya Blog dan Marketing. Saya membuat judul Pentingnya Blog dan Marketing karena kalau dibaca terdengar enak. Coba diulangi, Pentingnya Blog dan Marketing. Enak, kan? Akan tetapi sebenarnya judul itu akan lebih lengkap jika misalnya berbunyi begini, "Pentingnya Blog dan Marketing bagi Pengembangan UMKM". Itu jika saya menyasarkan tulisan ini untuk pengembangan UMKM. Padahal sebenarnya saya masih ingin meneruskan judul-judul saya yang bernuansa hari-hari. Untuk itu saya tetap membuat sub judul hari di bawah judul utama tadi. Kamis. Hari Kamis. Pembicaraan tentang bagaimana blog yang menarik bisa meningkatkan minat untuk menyelidiki lebih lanjut tentang produk yang dipajang (kalau tidak mau dibilang ditawarkan). Pertanyaan nya berkembang menjadi, blog yang bagaimanakah yang disebut menarik? Saya dan beberapa teman kelompok Shvoonger, mencoba membahasnya. Dan, kesimpulannya adalah sebagai berikut. 1. Blog disebut menarik jika wajah dan penampilannya menarik. Padahal seperti yang sudah diketahui bersama, menarik atau tidak adalah relatif, tidak semua orang mempunyai definisi yang sama. Oleh karena itu, supaya blog bisa menarik minat orang untuk mengunjungi, usahakan mengerti apa yang orang inginkan. Kalau kita menyiapkan blog yang membagikan ilmu Penguatan Ekonomi Wilayah, kita hadirkan semaksimal mungkin informasi tentang Penguatan Ekonomi Wilayah tersebut. Sertakan gambar, atau skema yang menunjukkan ilustrasi dari tulisan. Semakin tepat dan pasti sasaran yang akan ditembak, semakin tinggi minta pengunjung terhadap blog kita. 2. Berikan Tips atau Trik yang berkaitan dengan sasaran blog kita. Contohnya begini, masih tentang Penguatan Ekonomi Wilayah, berikan tips atau trik penyusunan laporan rugi laba untuk komunitas petani organik lahan sempit. Atau jika yang kita sasar adalah para penghobi fotografi, kita bisa hadirkan tips dan trik membuat penutup lensa darurat. Itu hanya contoh saja, silahkan berkreasi menurut ilmu yang dimiliki masing-masing. 3. Jangan menulis seolah-olah lebih pintar dari orang lain. Tulisan yang sok pintar akan membuat pengunjung meninggalkan komentar buruk. 4. Tulislah yang ingin diutarakan dengan bahasa sederhana dan tidak menyinggung intelektualitas seseorang. Usahakan sopan, atau tergantung juga dari sasaran pengunjung yang kita bidik. Jika pengunjungnya adalah anak muda gaul, ya jangan menggunkan bahasa kaku semacam undang-undang dan peraturan daerah. Demikian juga sebaliknya. Begitu dulu sedikit kesimpulannya... Sebagian kesimpulan lainnya belum diujicobakan, jadi masih menunggu respon yang tepat untuk membagikannya.. Jum'at. Yang hari Jum'at saya pindah ke postingan berikutnya saja, ya... Saya khawatir malah akan memperlebar bahasan di post kali ini. Ok, terimakasih... Read more...

Kamis, 22 September 2011

Cerita Hari Rabu

Hari Rabu, saya kurang serius berolahraga. Perut saya masih kembung, tapi belum diikuti oleh rasa mules. Jadi perut semakin terasa mbesesek. Saya paksakan mandi biar hilang rasa sebah dan jengah. Saya putar audio di Motorola Backflip, saya pilih "Ocean Wave Sound" untuk membangkitkan chakra romantic. Mandi ditemani suara debur ombak yang mengajak bangkit semangat saya.

Hari ini, saya bercerita saja, ya....

Saya pernah ikut berjalan di daerah pinggir kali code. Daerah itu lumayan kumuh, walaupun tidak sekumuh Jakarta. Ibu-ibu tinggal di rumah, atau membuka kios kecil menjual barang kelontong. Namun ada juga yang berani membuka jasa cuci atau masak. Dan ada sesuatu yang menarik, saya melihat ada beberapa ibu yang tekun menghadapi tampah berisi potongan plastik. Rupanya plastik-plastik itu dipotong kecil kecil dan dijadikan bahan pengisi bantal. Ternyata, selain sebagai pengisi bantal, potongan plastik itu juga dipakai sebagai bahan pembuat tas. Bagaimana bisa?

Plastik itu adalah plastik bekas pembungkus makanan atau minuman sachet yang biasanya dilapis alumunium foil di dalamnya. Plastik jenis itu tidak laku di pasaran pengepul barang rongsok. Saudara saya yang jadi juragan bijih plastik di Semarang juga memberikan pendapat yang sama mengenai hal itu. Nah, karena tidak laku dijual, maka plastik itu dirajang dan bisa dimanfaatkan lagi. Ide itu sebenarnya juga menjadi jawaban atas kegelisahan teman-teman yang melihat tas yang terbuat dari plastik bungkus semacam itu, namun masih utuh wujud bungkusnya. Kegelisahan itu berdasarkan atas pemikiran bahwa tas itu malah akan menjadi ajang promosi produk yang bungkusnya dipakai sebagai bahan baku. Mengingat program 3R pengelolaan sampah itu juga mengandung unsur Reduce, maka seharusnya promosi barang penyebab sampah juga harus dikurangi.

Kegelisahan itu terjawab sudah. Ibu-ibu yang entah mendapat pelajaran dari mana bisa mengubah plastik bungkus yang terbuang sia-sia tadi menjadi barang yang bisa dipakai lagi. Saya salut dengan kegigihan mereka. Coba bayangkan, jika bantal berisi potongan plastik tadi diminati orang, dan dihargai dengan puluhan ribu rupiah, maka betapa senangnya suami dan anak-anak yang mendapatkan tambahan gizi. Namun, jangan lupa pula untuk membayangkan betapa kakunya tangan yang sepanjang hari memotong kecil-kecil berpuluh bahkan beratus-ratus plastik. Belum tentu malam nanti suaminya mau dimintai tolong memijat tangan kakunya. Ah... Perjuangan memang selalu harus dilakukan sebelum kebahagiaan menjelang....

Ibu-ibu itu ternyata tidak sendirian. Ada beberapa kelompok ibu yang juga melakukan aktifitas yang sama di daerah Kota Yogyakarta yang lain. Bahkan ada kelompok yang sudah melakukan pengelolaan yang lebih baik terhadap sampah di lingkungan rumah tangga mereka. Plastik yang setiap saat mereka butuhkan pasti akan dikumpulkan terlebih dahulu. Sisanya, yang berupa sampah organik, kertas, dan bahan lainnya diserahkan kepada rantai pengelolaan berikutnya. Mereka juga melakukan aktifitas administrasi, manajemen, marketing, dan edukasi kepada seluruh element di daerahnya masing-masing. Saya ceritakan semua itu pada teman-teman Shvoong saya. Tentu saja saya sangat bahagia bisa mengetahui kegiatan-kegiatan itu dan bisa menceritakannya kepada Anda.

Terima kasih atas perhatiannya. Jika nanti saya temukan cerita lain yang layak Anda komentari, pasti akan saya sampaikan. Selamat bekerja keras.
Read more...

Rabu, 21 September 2011

Melupakan Senin, Menggapai Selasa

Saya memang melupakan Senin yang kelewat monoton. Saya masih belum berhasil merampungkan laporan keuangan, berikut beberapa tagihan yang belum juga dilunasi. Saya lupakan supaya saya lebih berkonsentrasi pada hari Selasa. Selasa harus saya kalahkan.

Ah.............

Saya lewatkan Selasa juga akhirnya. Kalah juga akhirnya. Ah.... Padahal awalnya sudah di posisi aman, sudah lewat angka 187. Malah tidak sadar kalau akun ini sudah dideteksi oleh server. Saya putuskan berhenti di angka 170. Rabu besok akan saya kuasai. Itu janji saya setiap kali berangkat tidur. Tidak berarti apa-apa sebenarnya, hanya saja terkadang kalau pas klik, sebangun tidur, cahaya matahari menjadi sangat berarti. Bersyukur lagi....

Selasa, saya menerima kabar tentang gagalnya pertemuan dengan rekan-rekan sekongsi. Rencana kami, orderan kaos ini bisa menjadi ajang transisi. Barangkali dengan adanya orang baru di divisi ini, akan membuat kinerja menjadi lebih cepat dan bermutu. Pertemuan itu diundur sampai besok Rabu. Selasa ini saya manfaatkan untuk sedikit relaksasi. Membaca dan sedikit mengambil kesempatan untuk menata folder di komputer yang mulai over. Memberi label, dan membuang residu, supaya login dan logout dengan lebih nyaman. Terima kasih waktu luang.

Saya cukupkan di sini relasi saya dengan hari Selasa. Besok mungkin menjadi babak penting yang harus disiapkan dari sekarang.
Read more...

Senin, 19 September 2011

Berburu Waktu di Hari Minggu (2) alias Ketemu Luthfi di Angkringan Kopi Josh

Sudah selesai urusan laporan, maksud saya diselesaikan, dipaksa selesai saja, ya...
Teman-teman berkumpul, membahas rencana esok hari. Tetapi ada yang terasa kurang. Teh panas, dan segumpal nasi, ANGKRINGAN. Begitu menyadari, semua bubar, mutar muter seperti ayam kehilangan anjing. Sampai akhirnya Danu mengusulkan mencoba niliki angkringan di depan GOR UNY. Bergegas kami bersiap. Jreeeng....

Semua sudah di atas kendaraan. Breeng... Kami menuju ke utara. Pelan kami susuri jalan Colombo, ini masih di Jogja,lho, bukan di Srilanka. Baddala. belum buka, boss... Jelas saja belum buka, ini masih jam berapa....

Ok, kami berhenti di depan tambal ban sebelum perempatan. Kami berkonsolidasi. blabalablablobloblo, ewesheweshewesh, sepakat. Kami menuju angkringan Lik Man, di sebelah utara stasiun Tugu. Angkringan itu lebih dikenal dengan Angkringan Kopi Josh. Sebabnya adalah menu andalan nya berupa minuman Kopi yang dicemplungi bara arang... Josh...

Sampai di sana, langsung pesan, teh dicampur irisan jeruk 4 gelas, teh panas biasa 1 gelas, wedang tape 1 gelas, dan segelas es teh kesukaan Danu. Kami ambil beberapa bungkus nasi, mengangsur ke trotoar di seberang jalan. Nggelesot di sana dan menikmati kudapan. Ah, alangkah nikmatnya. Angkringan yang biasanya akan lebih ramai menjelang maghrib sampai tengah malam itu masih sepi. Kami lebih leluasa mengeksplorasi tikarnya.

Obrol sana-sini, rencanakan apa-ipi, tertawa haha-hihi, dan kenyang. Maghrib menjelang, kami putuskan kembali ke markas. Ayo, berkumpul, berhitung. Semuanya total menguras kantong kami kurang lebih 50 ribu rupiah. Lebih mahal dari kebanyakan angkringan. Tapi kami puas, bisa makan di mbahnya Angkringan Kota Jogja yang biasanya tidak menyisakan tempat.

Sedang asyiknya menghitung dan membayar, saya dikejutkan oleh tatapan mata khas. Mata itu menembus jantung. Saya sempat gelagepan, kehilangan kata. Saya belum yakin dengan penglihatan dan harapan saya. Luthfi. Wedan. Betulkah itu Luthfi? Mungkinkah dia ada di sini?

Benar. Mata saya ketemu dengan harapannya. Itu Luthfi. Dia menyalami. Keras, kencang, dan dalam, namun lembut merasuk dinding perut saya. Wedan. Saya hendak memeluknya, namun ragu masih menghadang. Pelan saya dekatkan tubuh saya dan tetap mengucapkan kata wedan, guendeng, setan, wuih... semuanya... Akhirnya terpeluk juga, dan semburatlah kenangan-kenangan masa lalu. Luthfi, teman keluyuran, teman berbagi, teman berkelahi, teman masa lalu. Ada gerangan apakah sampai ketemu di sini?

Saya harus ceritakan detilnya hubungan saya dengan Luthfi. Akan tetapi saya harus tutup di sini dulu, dan saya ucapkan terimakasih pada Danu yang berusaha mati-matian mengajak ke angkringan UNY dan gagal, sampai akhirnya usulnya ke Kopi Josh ini mempertemukan saya dengan teman lama. Ah, terimakasih sekali, Nu.
Read more...

Berburu Waktu di Hari Minggu

Rencana yang disusun hari sebelumnya kelihatan rapi dan menarik untuk segera dikerjakan. Namun, ternyata ada yang belum bisa diselesaikan, perut. Masalah ini selalu menjadi hal yang kurang bisa disyukuri.... aduh.... mengapa pula harus mengeluh... sebabnya adalah, setelah perut yang tidak berkompromi, tentu diikuti oleh dubur yang panas atau berdarah.... aduh....

Hari Minggu kemaren berencana membongkar sepeda motor, bukan MOTOROLA, lho. Dibersihkan biar mengkilap, dan yang paling penting, bisa jalan lagi... GAGAL. Dubur panas dan perut melilit tidak mengijinkan diajak merunduk dan mengambil peralatan, apalagi berjongkok di samping motor.

Selanjutnya adalah meneruskan finishing laporan. Laporan penelitian tentang kuburan ini sebenarnya mudah sekali. yang sangat sulit adalah membuat laporan pembelanjaan. Ada yang harus dimanipulasi di sana dan di sini. Banyak pembelanjaan yang tidak disertai nota. Iya, betul. Masak beli kembang setaman di dekat kuburan harus minta nota? Solusinya adalah menyiapkan lembaran pembayaran langsung yang biasa di sepakati oleh bendahara. Bentuknya selembar kertas dengan diisi keterangan pembayaran untuk jasa atau barang apa, ditandatangani oleh yang menyediakan jasa. Sudah begitu saja. Hei... tidak semua penjual kembang bisa nulis, tahu! Hehehehe... ya, sudahlah, diisi sendiri saja. Dibilang manipulasi, ya, okelah... Yang penting saya ikhlas.

Rencana penyelesaian laporan itu cuma berhasil di angan-angan. Lagi-lagi perut yang disalahkan. Untuk duduk di depan komputer, di kursi empuk sekalipun, dubur ini tetep terasa sakit. Maka saya berinisiatif, laporan itu saya tulis dulu di lembar kertas, sambil saya tiduran tengkurap dan nyaman. Memang akhirnya hanya selesai setengahnya, tapi sudah cukup bagi pesakitan macam saya ini.

Kisah selanjutnya di postingan berikutnya, ya... Saya mau ke belakang dulu....
Terima kasih...
Read more...

Sabtu, 17 September 2011

Sabtu tlah Berlalu, Hari Minggu Kita Berburu

Sabtu kemaren tidak ada yang bisa diceritakan selain kegagalan mendapatkan port data USB di backflip dan sate jaran yang membuat hari ini perut saya jadi mekar. Froyo tidak jadi berada di tangan, malah batuk-batuk dan perut kembung mendera. Ditambah dengan lalainya saya mengisi ulang Smartfren harian saya... ahh... lengkap sudah...

Saya ditelepon oleh V3, menmberitahukan bahwa Motorola Backflip saya tidak bisa diapa-apakan. Port USB di sebelah kanan yang menyala kalau ada koneksi atau kalau baterei melemah tidak bisa diganti. Saat itu saya sedang berada di kamar mandi. Saya lanjutkan ritual kecil sekitar 15 menit, kemudian meluncur menuju service centre V3. Saya temui bozz yang berkaca mata bertato di tangan dan kakinya. Saya tanyakan apakah memang portnya yang rusak, atau ada sesuatu yang lain yang bisa dilakukan. Sepertinya memang tidak bisa menjawab dengan pasti, jawaban apa yang pasti untuk kasus Motorola Backflip bundlingan AT&T itu. OK. Saya ambil barang, saya coba tanyakan nanti di tujuan berikutnya sore hari nanti.
Saya pikir-pikir sendiri. Barangkali memang bukan salah portnya, atau salah kabelnya. Yang salah adalah Motorola Backflip tidak beredar di Indonesia secara umum dan saya tidak membawa serta kabel data bawaan aslinya. Jadinya, Ponsel tanpa kabel data yang tidak bisa di-root tidak bisa di ganti system operasinya. Oh, Androidku sayang.... harus kucarikan jodoh lagi dengan bongkaran rusak di pasar US sana.....

Lanjut di sore hari.... Bersama mas Wahyu, saya mengambil satu lagi Ponsel Android yang bertajuk HTC Hero CDMA, yang juga dihandle oleh OS Cup Cake Android 1.5, sama seperti Motorola Backflip saya. Nah, di Godean ini, saya mau membuktikan hasil oprekan mas Habib yang akan membuat HTC Hero CDMA itu berubah menjadi Eclair. Sampai di Godean, mas Habib sudah menunggu dan segera memberi tutorial ringan kepada mas Wahyu. Dicolek sana sini, seret sana sini, sudah OK. Nah, giliran saya bertanya, apakah memang sulit menemukan spare part Hape yang tidak diproduksi di Indonesia? Kalau ada, di manakah tempatnya? Jedeng.... Ahli Android ini ternyata juga belum tahu masalah yang dihadapi Backflip ini bisa diatasi atau tidak.... OK... kami pamit dan mampir di....
SATE JARAN JITU. Lokasinya persis di sebelah Koramil Godean, menghadap ke utara. Kami mencoba sate bakar dan tongseng. Tidak lupa sambil menunggu pesanan selesai, kami utak atik Android masing-masing. Update status di Facebook, gesek gesek, puter puter.... sampai makanan datang. Lekas kami sambut dengan sentuhan khas penunggang kuda yang cekatan menyelesaikan tugas. Selesai makan, kembali utak atik Android sampai bener-bener kehabisan baterei.... Mengomentari sate jaran yang tidak seenak di Gedong Kuning, check in di locator GPS, sampai mencoba navigator.
Begitulah hari Sabtu, sudah berlalu dan hari ini kita akan berburu.... tunggu kami, ya....
Read more...

Jumat, 16 September 2011

Jumat Sehat Sentosa

Hari Jum'at kali ini saya tidak berkutik karena perut saya kembung tapi tidak bisa dikeluarkan isinya. Entah apa yang salah dengan makanan saya makan malam sebelumnya, namun saya yakin bahwa ada yang salah dengan perilaku saya.

Seperti yang diketahui saudara-saudara semua, bahwa desain alam ini sungguh sempurna. Sampai hal sekecil apapun desainnya sangat cermat. Di dalam tubuh manusia yang hanya kecil ini, isinya macam-macam. Sistem pencernaan yang dimulai dari mulut melewati tenggorokan, di lambung diolah menjadi bahan siap cerna, di usus makanan diserap dan disalurkan ke seluruh bagian tubuh, sedangkan sisanya terus menuju anus. Di situlah rupanya kesalahan saya teridentifikasi. Saya minum sedikit kopi dan segelas es jeruk. Asam kopi dan jeruk sangat berimbas pada lambung saya.
Tidak serta merta lambung itu menjadi asam karena kopi dan jeruk, tapi sebab utamanya adalah pada dasarnya lambung saya yang lemah. Sudah sejak tujuh tahun lalu ketika waktunya mencoba berpuasa, dan pada hari kelima perut saya tidak bisa diajak berkompromi. Setiap jam perut rasanya mulas pengen mengeluarkan tai. Namun setiap kali ditongkrongkan, tai itu tidak keluar lancar. Yang keluar adalah gelondongan kecil berwarna hitam dan berbau tajam. Kecil-kecil seperti tai kambing. Ini tai yang tidak biasa. Saya coba konsultasikan ke dokter tentang kelainan itu. Dokter bilang itulah sakit mag yang akut. Saya diperiksa dengan mesin teropong dan dinyatakan ada luka di lambung saya. Saya dilarang berpuasa. (Dasar tukang ngeyel, dilarang berpuasa malah nyolong-nyolong puasa. dulu itu...)
Itulah sebabnya ketika ada zat yang kuat kadar asamnya masuk ke lambung, langsung saja bereaksi. Perut terasa penuh dengan gas. Gas itu menekan bagian perut yang lain sehingga terasa sesak dan tidak nyaman. Gas itu biasanya bisa saya keluarkan lewat kentut, jarang sekali bisa keluar lewat mulut atau sendawa. Saya sempet berseloroh dengan teman-teman yang suka bersendawa, "mulutmu seperti anusku sebab gas dari dalam perut kalau di kasusmu keluar lewat mulut, tapi tidak dengan gasku, maunya keluar lewat anus."
Jika asam itu terlalu banyak dan tubuh saya tidak kuat, maka yang terjadi adalah tai yang menggupal kecil-kecil dan berwarna lebih gelap. Dalam keadaan seperti itu, hampir setiap jam perut mulas sekali berasa ingin ke belakang. Hari jum'at ini berulang lagi. Perut kembung dan berasa mulas dan begitu terus sampai jam sebelas. Maka saya putuskan berhenti beraktifitas, menggeletak di kursi di depan sanggar. Saking enaknya beristirahat, saya tidur dan mengorok. Setengah jam tertidur dan bangun dalam keadaan segar bugar.
Kok, bisa secepat itu pulih? Ini rahasianya....
Waktu saya putuskan untuk tiduran, saya bayangkan keadaan saya setelah bangun nanti akan lebih segar. Tubuh saya harus lebih kuat, asam lambung segera normal dan saya sangat berharap semua pekerjaan lancar hari ini. Berhasil. Semangat dan harapan saya sesaat sebelum tidur itu sungguh membantu. Saya semakin percaya dengan keyakinan dan proyeksi diri.
Demikian juga dengan kehidupan tingkat yang lebih tinggi, semangat dan harapan yang diproyeksikan dengan sangat kuat akan membuat impian itu menjadi kenyataan. Contohnya begini, di suatu pagi, saya proyeksikan sejumlah pekerjaan yang sangat berbaur jenisnya yang sangat mendesak untuk dilakukan. Kemudian saya tidur sekitar 10 menit dan bangun dengan semangat yang lebih tinggi daripada sebelum tidur. Mengenai bagaimana proyeksi itu bisa kita lakukan, tunggu edisi 'how to'...
Terimakasih...
Read more...

Kamis, 15 September 2011

Kamis adalah Semangat

Kamis 15 September 2011, menuju ke harapan baru. Daripada berharap kiamat tidak jadi datang, lebih baik menyiapkan diri menemui kejayaan. Ingat, kejayaan itu tidak akan datang menghampiri tanpa ada atraksi dari diri. Kejayaan siap menunggu siapa yang datang membawa kerja keras dan harapan. Kejayaan menyiapkan hidangan kenikmatan dan kasih sayang yang berlimpah. Namun, siapa yang tahu di manakah kejayaan itu berada?

Kejayaan berada di puncak gunung. Gunung itu tinggi sekali. Jalannya licin, berbatu, dan kadang bercampur tai. Ada ular dan ada peri. Ada gua dan ada kali. Ada pohon besar berdaun lebat dan ada semak berduri. Lewatilah dan capai tempat tinggal kejayaan. Kejayaan tentu sudah bersiap dengan tempat istirahat dan secangkir madu murni. Silahkan berbondong-bondong mendaki dan menemui. Kejayaan pasti setia menanti.
Nah, mari kita daftar, apa saja yang harus disiapkan untuk pendakian penuh percaya diri ini.
1. Nyali. Siapkan nyali berlipat-lipat. Perjalanan ini sungguh berat. Lihatlah aral yang siap menghadang. Barangkali ada badai juga yang akan berputar. Maka, hanya nyali yang akan menetapkan langkah untuk terus memegang arah menuju kejayaan.
2. Tentukan jalur. Tersesat itu biasa. Namun jika sudah disiapkan jalurnya, sudah ditentukan alurnya, jalan sesat itu akhirnya bisa menjadi pelajaran berharga. Perlu disiapkan juga bekal pelatihan jika keadaan memang memaksa kita harus melaluinya.
3. Bekali diri dengan hati suci. Jika ingin mencapai kejayaan, kerja keras dan harapan saja tidak akan melapangkan jalan ke sana. Hati yang tulus dan suci juga diperlukan untuk menyabarkan diri. Tidak sembrono, dan bahkan memberi manfaat kepada penghuni alam yang dilalui. Semakin banyak yang ditemui, semakin senang hati, semakin bahagia makhluk yang kita temui. Tulus dan ikhlas hatilah yang akan menjaga kita sampai di rumah kejayaan.
Begitu dulu, barangkali ada tips dan trik hebat lain yang bisa ditambahkan oleh saudaraku, silahkan ditambahkan. Terimakasih.
Read more...