Saya memang melupakan Senin yang kelewat monoton. Saya masih belum berhasil merampungkan laporan keuangan, berikut beberapa tagihan yang belum juga dilunasi. Saya lupakan supaya saya lebih berkonsentrasi pada hari Selasa. Selasa harus saya kalahkan.
Ah.............
Saya lewatkan Selasa juga akhirnya. Kalah juga akhirnya. Ah.... Padahal awalnya sudah di posisi aman, sudah lewat angka 187. Malah tidak sadar kalau akun ini sudah dideteksi oleh server. Saya putuskan berhenti di angka 170. Rabu besok akan saya kuasai. Itu janji saya setiap kali berangkat tidur. Tidak berarti apa-apa sebenarnya, hanya saja terkadang kalau pas klik, sebangun tidur, cahaya matahari menjadi sangat berarti. Bersyukur lagi....
Selasa, saya menerima kabar tentang gagalnya pertemuan dengan rekan-rekan sekongsi. Rencana kami, orderan kaos ini bisa menjadi ajang transisi. Barangkali dengan adanya orang baru di divisi ini, akan membuat kinerja menjadi lebih cepat dan bermutu. Pertemuan itu diundur sampai besok Rabu. Selasa ini saya manfaatkan untuk sedikit relaksasi. Membaca dan sedikit mengambil kesempatan untuk menata folder di komputer yang mulai over. Memberi label, dan membuang residu, supaya login dan logout dengan lebih nyaman. Terima kasih waktu luang.
Saya cukupkan di sini relasi saya dengan hari Selasa. Besok mungkin menjadi babak penting yang harus disiapkan dari sekarang.
Rabu, 21 September 2011
Melupakan Senin, Menggapai Selasa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar